Science, Environment, Technology and Society

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMVf61WaYk2w3U3FyBoohYWA3htQPvVQrCbSE9higc7vfmTDl1F2DVJgouHMH-YUzQH4q6bWZ8pp6A4VPtWUg5RDaizGPYCiMuyPLftGQVCCSzbthH7H4sKZaUmK1ONwT8B6r54_p28ys/s1600/fasil+organisme+itu+sendiri.PNG
    Fosil - fosil terbentuk dari jasad hewan-hewan yang telah mati jutaan tahun silam. Bagian-bagian lunak dari hewan ini membusuk dengan cepat, sedangkan tulang belulang atau cangkangnya tergeletak begitu saja atau tersebarkan oleh hewan-hewan pemakan bangkai.

    Sebagian dari sisa-sisa mahluk hidup ini tertimbun dalam lumpur atau pasir. Jika bagia-bagian ini tidak mengalami gangguan, timbunan lumpurmenumpuk semakin tebal sehingga sisa-sisa kehidupan ini terkubur di kedalaman. Dengan tekanan besar dari timbunan di atasnya, lapisan lumpur itu akhirnya tersusun rapat membentuk batuan endapan.



    Kadang-kadang fosil masih mempertahankan bentuk dan struktur dari bagian-bagian keras hewan, misalnya tulang-belulang dinosaurus. Fosil tulang-belulang, misalnya, bukanlah tulang-belulang seperti keadaannya semula, karena mineral-mineral telah menggantikannya dalam rentang waktu sangat lama. Tetapi fosil masih mempertahankan bentuk tulang-belulang itu. Fosil-fosil lain pun hanya merupakan sosok yang terbentuk dari hewan atau tumbuhan berdasarkan keadaannya saat terkubur.